Selasa, 08 Desember 2015

Makalah Kelenjar Pineal


Tugas

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

PINEAL

 

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 9

 

           SRI DINACA

           SUCIATI RAHMA

           UMMUL FATHANAH

           VIVIN ALVIONITA

           WAODE SUMARSIH

           YULIANTI

 

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN DIII ANALIS KESEHATAN

2015
 
 
 
 

KATA PENGANTAR

 

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang pineal

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang pineal dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

 

 

                      Kendari, 4 Desember 2015

 

 

                                                                                                                        Penyusun

 

Daftar Isi

Kata pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang      

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kelenjar Pineal

2.2 Fungsi Kelenjar Pineal

2.3 Pengaruh Melatonin PadaManusia

2.4 Anatomi Kelenjar Pineal

2.5 Struktur dan Komposisi Kelenjar Pineal   

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA


BAB I

PENDAHULUAN


1. 1 Latar Belakang

Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik.

Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh.

Hormonologi : yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk hormon. Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang.

Untuk dapat melakukan kegiaan dan dapat memberikan reaksi terhadap perubahan-perubahan eksternal maupun internal diperlukan adanya koordinasi yang tepat di antara kegiatan organ- organ tubuh. Dalam hal ini siste endokrin merupakan suatu sistem yang dapat menjaga berlangsungnnya integrasi kegiatan organ tubuh. Hormon yang diahasilakan oleh sistem endokrin ini memegang peranan yang sangat penting.


1. 2 Rumusan Masalah

1. 2. 1 Apa yang dimaksud dengan kelenjar pineal ?

1. 2. 2 Bagaimana anatomi kelenjar pineal ?

1. 2. 3 Apa fungsi kelenjar pineal ?


1. 3 Tujuan

1. 3. 1 Untuk mengetahui pengertian dari kelenjar pineal

1. 3. 2 Untuk mengetahui anatomi kelenjar pineal

1. 3. 3 Untuk mengetahui fungsi dari kelenjar pineal


BAB II

PEMBAHASAN


2. 1 Kelenjar Pineal

“Mata ketiga” begitu oleh orang-orang kebanyakan menyebut Kelenjar Pineal. Kelenjar ini merupakan bagian kecil di dalam otak yang bertanggung jawab atas efisiensi fungsi dari beberapa sistem metabolisme di dalam tubuh. Selain itu, Kelenjar Pineal dapat   menghasilkan sebuah hormon melatonin. Hormon ini berfungsi untuk mengatur ritme harian tubuh—seperti saat retina mata tertimulasi oleh cahaya;implus dikirm ke saraf optic meunju bagian otak yang disebut hipotalamus.

Kelenjar Pineal menurut Ahli filsafat, fisiologi, fisika dari Perancis, Rene Descartes (1596 – 1650) menyebutnya “pusat dari jiwa.” Penelitian akademik, juga menemukan bahwa kelenjar pineal berisi sel-sel peka cahaya yang berfungsi seperti sel-sel retina mata, yang  membuktikan kebenaran bahwa kelenjar pineal dapat “melihat.” Ukuran Kelenjar Pineal tidak begitu besar atau panjang. Kira-kira ukuran panjangnya sekitar 7 milimeter. Kelenjar ini terletak hampir di bagian tengah otak, di antara otak kanan dan otak kiri.

Kelenjar Pineal akan berhubungan dengan saraf simpatetik. Sehingga dari sinilah berawal bahwa saraf simpatetik berhubungan dengan kelenjar pineal yang memicu diproduksinya melatonin. Hubungan keduanya ini menghasilkan, ketika tidak ada cahaya yang mencapai mata, misalnya pada malam hari, sinyal-sinyal ini tidak lagi menghambat produksi melatonin dan kemudian menyuruh tubuh untuk tidur.

Kelenjar pineal adalah kelenjar endokrin kecil di otak. Kelenjar pineal terletak dekat pusat otak, antara dua belahan, terselip di alur dimana dua badan talamik bulat bergabung. Kelenjar pineal terdiri dari dua jenis sel yang dikenal sebagai parenkim dan sel-sel neuroglia.


Hormon utama yang dihasilkan dan disekresikan oleh kelenjar pineal adalah melatonin. Tingkat produksi melatonin dipengaruhi oleh dengan penyinaran. Pada penyinaran siang hari, sedikit melatonin yang diproduksi, namun produksi melatonin meningkat selama penyinaran gelap (malam). Dalam beberapa mamalia, melatonin memiliki penghambatan mempengaruhi fungsi reproduksi dengan mengurangi produksi dan pematangan sperma, oosit, dan organ reproduksi. Melatonin merupakan antioksidan yang efektif, melindungi sistem saraf pusat dari radikal bebas seperti oksida nitrat dan hidrogen peroksida. Terakhir, melatonin terlibat dalam ritme biologis, terutama ritme sirkadian seperti siklus tidur-bangun dan kebiasaan makan.

Kelenjar pineal mengandung pigmen mirip dengan yang ditemukan di mata dan terhubung ke talamus optik, maka ia mengendalikan kerja cahaya pada tubuh. Kelenjar pineal terletak di bawah korteks serebral di mana dua belahan talamik otak bergabung, di mana otak mengatur kesadaran, menafsirkan fungsi motorik dan sensorik tubuh, dan menghasilkan melatonin. Suatu turunan serotonin, yang mengontrol siklus tidur kita.

Melatonin tidak hanya diperlukan untuk tidur yang tepat, tetapi juga mengatur masa pubertas dan melawan radikal bebas berbahaya. Hampir di pusat otak, lokasinya juga dapat dipahami sebagai mata ketiga, pusat alis. Berfokus pada mata ketiga dapat merangsang tidak hanya kelenjar pineal tapi talamus dan korteks serebral juga.

Pada anak-anak, kelenjar pineal mengeluarkan lebih banyak melatonin daripada pada orang dewasa, yang katanya untuk menghambat perkembangan seksual. Setelah pubertas, kelenjar pineal menyusut dan melepaskan lebih sedikit melatonin.

Melatonin pertama kali berhasil diisolasi pada tahun 1958 oleh seorang profesor dermatology yang bernama Aaron B. Lerner. Senyawa ini menjadi sangat populer sebagai suplemen dan disarankan sebagai penyembuh jet lag dan kelainan tidur lainnya. Sementara berbagai kondisi seperti kelainan yang berhubungan dengan musim, mungkin juga berhubungan dengan tingakat produksinya di otak.

Seperti banyak aspek anatomi lainnya, deskripsi pertama mengenai kelenjar pineal diberikan oleh seorang dokter dan filosuf Yunani bernama Galen yang hidup pada tahun 130-210 M. Galen pula yang menjelaskan bahwa kelenjar itu mendapatkan namanya dari buah pinus yang berbentuk kerucut, yaitu Pinus pinea dalam Bahasa Latin, karena kemiripan penampilannya. Menurutnya, fungsi kelenjar itu adalah mendukung pembuluh darah dan dia mengabaikan pendapat lain jika kelenjar itu mengatur arus yang disebut sebagai pneuma psikis di dalam otak.


René Descartes, filosuf Perancis abad ke-17, percaya bahwa kelenjar pineal adalah tempat roh berada. Descartes menulis pada bulan Desember 1640:

Karena hanya kelenjar itu yang merupakan bagian padat di dalam otak, bagian itu mestinya tempat nalar berada, tempat pikiran berada, dan konsekuensinya tempat jiwa berada; karena yang satu tidak bisa dipisahkan dari yang lain”.

Descartes juga menjelaskan,

Menurut saya, kelenjar ini adalah tempat utama jiwa berada, dan tempat semua pikiran kita terbentuk”.

Kelenjar pineal menarik perhatian Madame Helena Blavatsky, seorang penulis esoterik dan pendiri Theosophical Society pada tahun 1875. Dia menautkan “Mata Siwa”, atau mata ketiga, dengan kelenjar itu. Dia berpendapat bahwa kelenjar pineal di dalam diri manusia modern adalah versi sampingan dari  sebuah organ visi spiritual.

Dalam sebagian hewan kelompok pinealosit, sel-sel dari kelenjar pineal berbentuk sangat mirip dengan sel-sel fotoreseptor yang ada di mata, dan berbagai fosil makhluk bertulang belakang awal ditemukan memiliki bukaan pineal yang semakin mendukung pandangan jika kelenjar ini adalah mata ketiga.

Kelenjar pineal diasosiasikan dengan chakra keenam atau anja chakra, yang disebut sebagai mata ketiga. Dalam ajaran bangsa India, chakra ini dikenal sebagai gyananakashu, mata pengetahuan, dan banyak penganut Hindu memberi tanda di antara kedua alis mereka sebagai pengakuan atas hal ini. Bangsa Mesir Kuno mengenakan ureus, atau ikat kepala berbentuk ular kobra, di bagian tengah kening mereka, mengungkap kepercayaan mereka bahwa ada sesuatu yang mirip dengan mata ketiga.


2. 2 Fungsi Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal adalah kelenjar endokrin berukuran kecil memiliki warna kemerahan abu-abu dan seukuran kacang polong (8 mm pada manusia). Ini dianggap sebagai organ yang agak misterius, karena fungsinya ditemukan terakhir dari kelenjar endokrin. Kelenjar pineal adalah salah satu yang terkecil dan paling penting kelenjar endokrin dalam tubuh. Terletak di pusat otak dekat kelenjar pituitari yang lebih terkenal, kelenjar pineal mendapatkan namanya dari bentuk kerucut seperti pinus yang khas. Hal ini juga dikenal sebagai organ pineal, tubuh pineal atau “mata ketiga”. Kelenjar kecil ini mengontrol pola tidur-bangun tubuh Anda. Namun, karena banyak faktor, kalsifikasi kelenjar pineal dapat terjadi, menghambat fungsi otak. Perawatan untuk dekalsifikasi otak harus segera diambil.

Kelenjar pineal memiliki beberapa fungsi penting termasuk sekresi hormon melatonin yang menyebabkan kantuk dan pengaturan fungsi endokrin tertentu. Kelenjar ini juga membantu tubuh untuk mengkonversi sinyal dari sistem saraf sinyal dalam sistem endokrin.

Secara fisiologis, bersama dengan kelenjar hipotalamus, kelenjar pineal mengontrol dorongan seksual, lapar, haus dan jam biologis yang menentukan proses penuaan normal tubuh. Fungsi utama adalah bahwa kelenjar pineal mengeluarkan melatonin. Hormon ini adalah salah satu utama yang mengontrol kantuk dan terjaga. Cahaya alami cenderung berubah kelenjar ini pada. Ketika kelenjar pineal diaktifkan, otak Anda bergerak dari tidur ke keadaan terjaga. Proses ini kadang-kadang disebut sebagai kebangkitan dari “Mata Ketiga” – nama umum untuk kelenjar pineal. 

2. 3 Pengaruh Melatonin Pada Manusia

Tidak hanya memiliki peran penting dalam tubuh, tetapi Melatonin memiliki pengaruh pada tubuh manusia. Melatonin memiliki susunan kimia yang sederhana, tetapi memainkan peran yang penting dalam fungsi-fungsi tubuh. Peran tersebut adalah mengawasi kerja berbagi kelenjar dan organ, dan mengatur produksi hormon. Selain itu, juga mengendalikan kelebihan rangsangan syaraf simpatik pada tekanan darah bawah dan memperlambat kecepatan jantung. Sehingga mengurangi dampak pada jantung. Dapat mengurangi ketegangan jiwa, memperbaiki tidur, mengatur jam biologis tubuh, menghilangkan pengaruh dari perbedaan jam tidur, memperkuat kekebalan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kuman dan virus, dan mencegah kanker dan pikun.


Dua penelitian di Amerika telah menunjukkan bahwa cahaya terang pada malam hari mengurangi produksi melatonin dan menyebabkan pengeluaran hormon estrogen pada perempuan, yang akan meningkatkan timbulnya  kanker payudara di antara para perempuan pekerja malam. Penelitian pada bayi yang meninggal karena sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) menemukan bahwa bayi-bayi yang kelenjar pinealnya kurang berkembang, sehingga menurunkan tingkat melatonin dan melemahkan kemampuan otaknya menangani radikal bebas (molekul-molekul dengan electron tanpa pasangan), sehingga membuat otak mudah di serang kerusakan radikal bebas. Penelitian lain pada anak-anak dan orang dewasa pengidap kesedihan tanpa alasan menunjukkan bahwa tingkat melatonin pasien penyakit jiwa lebih rendah daripada orang yang sehat. 

Melatonin ada dalam jumlah kecil dalam banyak jenis tanaman, termasuk gandum, jagung manis, beras, jahe, tomat, pisang dan jali-jali. Asupan makanan lain seperti rumput laut, kacang kedelai, biji labu kuning, biji semangka, kacang almond, kacang-kacangan, ragi, susu bubuk campur ragi, kecambah gandum dan susu membantu meningkatkan produksi melatonin tubuh. Asupan makanan yang rendah menjamin tingkat melatonin normal. Penelitian menunjukkan bahwa tikus tua yang diberi lebih sedikit makanan memiliki kelenjar pineal yang sehat  seperti tikus muda, dan dapat mengatur produksi melatonin. Tingkat melatonin mereka 80 persen dari yang di temukan pada tikus muda, dibandingkan dengan  40 persen pada tikus tua yang tidak dibatasi makanannya.



Pineal body adalah suatu jaringan kelenjar kecil yang terletak di bagian pusat kepala, yang tidak hanya mampu merasakan adanya cahaya dari luar layaknya sa-ma seperti sepasang mata kita, tetapi strukturnya juga sama dengan mata pada umumnya tetapi dia jauh lebih sederhana. Melatonin pertama kali berhasil diisolasi pada tahun 1958 oleh seorang profesor dermatology yang bernama Aaron B. Lerner. Senyawa ini menjadi sangat populer sebagai suplemen dan disarankan sebagai penyembuh jet lag dan kelainan tidur lainnya.


2. 4 Anatomi Kelenjar Pineal

 



 


Kelenjar pineal memiliki warna kemerahan-abu-abu dan  ukuranya sebesar sebutir beras (5-8 mm) pada manusia, yang terletak hanya di rostro-dorsal ke colliculus superior,di belakang dan di bawah medullaris stria, antara badan thalamic diposisikan lateral. Ini adalah bagian dari epithalamus tersebut. Kelenjar pineal adalah struktur garis tengah berbentuk seperti kerucut pinus, dan sering terlihat di tengkorak polos X-ray, karena sering kalsifikasi.

Kelenjar ini panjangnya hanya sekitar 7 milimeter dan terletak hampir di bagian tengah otak, di antara otak kanan dan otak kiri. Kelenjar ini bertanggung jawab menghasilkan sebuah hormon yang bernama melatonin, yang berfungsi untuk mengatur ritme harian tubuh. Ketika retina mata terstimulasi oleh cahaya, impuls dikirim ke saraf optik menuju bagian otak yang disebut hipotalamus. Dari sini, saraf simpatetik berhubungan dengan kelenjar pineal dan memicu diproduksinya melatonin. Hasilnya adalah ketika tidak ada cahaya yang mencapai mata, misalnya pada malam hari, sinyal-sinyal ini tidak lagi menghambat produksi melatonin dan kemudian menyuruh tubuh untuk tidur.


2. 5 Struktur Dan Komposisi

Tubuh kelenjar pineal pada manusia terdiri atas lobular parenkim dari pinealocytes dikelilingi oleh ruangan jaringan pengikat. Permukaan kelenjar itu ditutupi oleh sebuah kapsul pial. Kelenjar pineal terdiri utamanya dari pinealocytes, tetapi empat tipe sel telah teridentifikasi. Karena Kelenjar pineal merupakan agak selular (dalam kaitan kekorteks dan zat putih) itu mungkin keliru dari sebuah neoplasma.


Jenis sel
Deskripsi
Pinealocytes

Pinealocyte terdiri atas sel dengan 4-6 proses muncul. Mereka memproduksi dan mengeluarkan melatonin.

Interstitial cells

Interstitial cells terletak di antara pinealosit. Mereka memiliki nukleus memanjang dan sitoplasma yang berwarna lebih gelap dari pada pinealosit itu sendiri.

Neuronpineal

Pada vertebrata tingkat lebih tinggi, neuron terletak dalam kelenjar pineal. Namun, ini tidak ditemukan pada binatang mengerat (rodents).

peptidergicneuron-like cells

Pada sejumlah spesies, ditemukan adanya sel-sel neuronal-like peptidergic. Sel-sel ini dapat memiliki fungsi pengaturan paracrine.

Perivascularphagocyte
Ada banyak pembuluh dan phagosit di dalam kelenjar itu. Perivaskular terletak dekat dengan pembuluh darah. Phagosit perivaskular adalah suatu antigen yang menghadirkan sel - sel.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

kelenjar pineal sangat peka terhadap respon bayangan, dan bukan hanya kelenjar pineal yang peka terhadap cahaya, akan tetapi juga kerana adanya hubungan saraf antara kelenjar pineal dan sistem kawalan pergerakan.

3.2 Saran

Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, tentunya dalam   penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian guna kedepannya jauh lebih baik lagi.


Daftar Pustaka

http://ilmu-pengetahuan-unik.blogspot.co.id/2013/02/kelenjar-pineal.html

https://sites.google.com/site/asalmanusia2/pineal-gland

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_pineal

http://kliksma.com/2014/09/fungsi-kelenjar-pineal.html

http://www.necturajuice.com/fungsi-kelenjar-pineal-dalam-tubuh-kita/