Tugas
MAKALAH
ANATOMI FISIOLOGI
PINEAL
DI SUSUN
OLEH
KELOMPOK 9
• SRI DINACA
• SUCIATI RAHMA
• UMMUL FATHANAH
• VIVIN ALVIONITA
• WAODE SUMARSIH
• YULIANTI
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN KENDARI
JURUSAN
DIII ANALIS KESEHATAN
2015
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
pineal
Makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua
itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata, kami
berharap semoga makalah tentang pineal dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Kendari, 4 Desember 2015
Penyusun
Daftar
Isi
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelenjar Pineal
2.2 Fungsi Kelenjar Pineal
2.3 Pengaruh Melatonin
PadaManusia
2.4 Anatomi Kelenjar Pineal
2.5 Struktur dan Komposisi
Kelenjar Pineal
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1
Latar Belakang
Hormon merupakan senyawa
kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan
proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan
berfungsi menjadi lebih baik.
Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya
memacu atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan
akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga
dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh.
Hormonologi : yaitu ilmu yang mempelajari
mengenai seluk beluk hormon. Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon
dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di dalam
tubuh tidak dapat diketahui secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan
waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat
dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung
diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang
panjang.
Untuk dapat melakukan kegiaan dan dapat
memberikan reaksi terhadap perubahan-perubahan eksternal maupun internal
diperlukan adanya koordinasi yang tepat di antara kegiatan organ- organ tubuh.
Dalam hal ini siste endokrin merupakan suatu sistem yang dapat menjaga
berlangsungnnya integrasi kegiatan organ tubuh. Hormon yang diahasilakan oleh
sistem endokrin ini memegang peranan yang sangat penting.
1. 2
Rumusan Masalah
1. 2. 1 Apa yang dimaksud dengan kelenjar
pineal ?
1. 2. 2 Bagaimana anatomi kelenjar pineal ?
1. 2. 3 Apa fungsi kelenjar pineal ?
1. 3
Tujuan
1. 3. 1 Untuk
mengetahui pengertian dari kelenjar pineal
1. 3. 2 Untuk
mengetahui anatomi kelenjar pineal
1. 3. 3 Untuk
mengetahui fungsi dari kelenjar pineal
BAB
II
PEMBAHASAN
2. 1 Kelenjar Pineal
“Mata
ketiga” begitu oleh orang-orang kebanyakan menyebut Kelenjar Pineal. Kelenjar
ini merupakan bagian kecil di dalam otak yang bertanggung jawab atas efisiensi
fungsi dari beberapa sistem metabolisme di dalam tubuh. Selain itu, Kelenjar
Pineal dapat menghasilkan sebuah hormon melatonin. Hormon ini
berfungsi untuk mengatur ritme harian tubuh—seperti saat retina mata
tertimulasi oleh cahaya;implus dikirm ke saraf optic meunju bagian otak yang
disebut hipotalamus.
Kelenjar
Pineal menurut Ahli filsafat, fisiologi, fisika dari Perancis, Rene Descartes
(1596 – 1650) menyebutnya “pusat dari jiwa.” Penelitian akademik, juga
menemukan bahwa kelenjar pineal berisi sel-sel peka cahaya yang berfungsi
seperti sel-sel retina mata, yang membuktikan kebenaran bahwa kelenjar
pineal dapat “melihat.” Ukuran Kelenjar Pineal tidak begitu besar atau panjang.
Kira-kira ukuran panjangnya sekitar 7 milimeter. Kelenjar ini terletak hampir
di bagian tengah otak, di antara otak kanan dan otak kiri.
Kelenjar
Pineal akan berhubungan dengan saraf simpatetik. Sehingga dari sinilah berawal
bahwa saraf simpatetik berhubungan dengan kelenjar pineal yang memicu
diproduksinya melatonin. Hubungan keduanya ini menghasilkan, ketika tidak ada
cahaya yang mencapai mata, misalnya pada malam hari, sinyal-sinyal ini tidak
lagi menghambat produksi melatonin dan kemudian menyuruh tubuh untuk tidur.
Kelenjar
pineal adalah kelenjar endokrin kecil di otak. Kelenjar pineal terletak dekat
pusat otak, antara dua belahan, terselip di alur dimana dua badan talamik bulat
bergabung. Kelenjar pineal terdiri dari dua jenis sel yang dikenal sebagai
parenkim dan sel-sel neuroglia.
Hormon
utama yang dihasilkan dan disekresikan oleh kelenjar pineal adalah melatonin.
Tingkat produksi melatonin dipengaruhi oleh dengan penyinaran. Pada penyinaran
siang hari, sedikit melatonin yang diproduksi, namun produksi melatonin
meningkat selama penyinaran gelap (malam). Dalam beberapa mamalia, melatonin
memiliki penghambatan mempengaruhi fungsi reproduksi dengan mengurangi produksi
dan pematangan sperma, oosit, dan organ reproduksi. Melatonin merupakan
antioksidan yang efektif, melindungi sistem saraf pusat dari radikal bebas
seperti oksida nitrat dan hidrogen peroksida. Terakhir, melatonin terlibat
dalam ritme biologis, terutama ritme sirkadian seperti siklus tidur-bangun dan
kebiasaan makan.
Kelenjar pineal mengandung pigmen mirip dengan
yang ditemukan di mata dan terhubung ke talamus optik, maka ia mengendalikan
kerja cahaya pada tubuh. Kelenjar pineal terletak di bawah korteks serebral di
mana dua belahan talamik otak bergabung, di mana otak mengatur kesadaran,
menafsirkan fungsi motorik dan sensorik tubuh, dan menghasilkan melatonin.
Suatu turunan serotonin, yang mengontrol siklus tidur kita.
Melatonin
tidak hanya diperlukan untuk tidur yang tepat, tetapi juga mengatur masa
pubertas dan melawan radikal bebas berbahaya. Hampir di pusat otak, lokasinya
juga dapat dipahami sebagai mata ketiga, pusat alis. Berfokus pada mata ketiga
dapat merangsang tidak hanya kelenjar pineal tapi talamus dan korteks serebral
juga.
Pada
anak-anak, kelenjar pineal mengeluarkan lebih banyak melatonin daripada pada
orang dewasa, yang katanya untuk menghambat perkembangan seksual. Setelah
pubertas, kelenjar pineal menyusut dan melepaskan lebih sedikit melatonin.
Melatonin
pertama kali berhasil diisolasi pada tahun 1958 oleh seorang profesor
dermatology yang bernama Aaron B. Lerner. Senyawa ini menjadi sangat
populer sebagai suplemen dan disarankan sebagai penyembuh jet lag dan
kelainan tidur lainnya. Sementara berbagai kondisi seperti kelainan yang
berhubungan dengan musim, mungkin juga berhubungan dengan tingakat produksinya
di otak.
Seperti
banyak aspek anatomi lainnya, deskripsi pertama mengenai kelenjar pineal
diberikan oleh seorang dokter dan filosuf Yunani bernama Galen yang hidup pada
tahun 130-210 M. Galen pula yang menjelaskan bahwa kelenjar itu mendapatkan
namanya dari buah pinus yang berbentuk kerucut, yaitu Pinus pinea dalam
Bahasa Latin, karena kemiripan penampilannya. Menurutnya, fungsi kelenjar itu
adalah mendukung pembuluh darah dan dia mengabaikan pendapat lain jika kelenjar
itu mengatur arus yang disebut sebagai pneuma psikis di dalam otak.
René
Descartes, filosuf Perancis abad ke-17, percaya bahwa kelenjar pineal adalah
tempat roh berada. Descartes menulis pada bulan Desember 1640:
“Karena
hanya kelenjar itu yang merupakan bagian padat di dalam otak, bagian itu
mestinya tempat nalar berada, tempat pikiran berada, dan konsekuensinya tempat
jiwa berada; karena yang satu tidak bisa dipisahkan dari yang lain”.
Descartes
juga menjelaskan,
“Menurut
saya, kelenjar ini adalah tempat utama jiwa berada, dan tempat semua pikiran
kita terbentuk”.
Kelenjar
pineal menarik perhatian Madame Helena Blavatsky, seorang penulis esoterik dan
pendiri Theosophical Society pada tahun 1875. Dia menautkan “Mata Siwa”, atau
mata ketiga, dengan kelenjar itu. Dia berpendapat bahwa kelenjar pineal di
dalam diri manusia modern adalah versi sampingan dari sebuah organ visi
spiritual.
Dalam
sebagian hewan kelompok pinealosit, sel-sel dari kelenjar pineal berbentuk
sangat mirip dengan sel-sel fotoreseptor yang ada di mata, dan berbagai fosil
makhluk bertulang belakang awal ditemukan memiliki bukaan pineal yang semakin
mendukung pandangan jika kelenjar ini adalah mata ketiga.
Kelenjar
pineal diasosiasikan dengan chakra keenam atau anja chakra, yang
disebut sebagai mata ketiga. Dalam ajaran bangsa India, chakra ini
dikenal sebagai gyananakashu, mata pengetahuan, dan banyak penganut
Hindu memberi tanda di antara kedua alis mereka sebagai pengakuan atas hal ini.
Bangsa Mesir Kuno mengenakan ureus, atau ikat kepala berbentuk ular
kobra, di bagian tengah kening mereka, mengungkap kepercayaan mereka bahwa ada
sesuatu yang mirip dengan mata ketiga.
2. 2
Fungsi Kelenjar Pineal
Kelenjar
pineal adalah kelenjar endokrin berukuran kecil memiliki warna kemerahan
abu-abu dan seukuran kacang polong (8 mm pada manusia). Ini dianggap sebagai
organ yang agak misterius, karena fungsinya ditemukan terakhir dari kelenjar
endokrin. Kelenjar pineal adalah salah satu yang terkecil dan paling penting
kelenjar endokrin dalam tubuh. Terletak di pusat otak dekat kelenjar pituitari yang
lebih terkenal, kelenjar pineal mendapatkan namanya dari bentuk kerucut seperti
pinus yang khas. Hal ini juga dikenal sebagai organ pineal, tubuh pineal atau
“mata ketiga”. Kelenjar kecil ini mengontrol pola tidur-bangun tubuh Anda.
Namun, karena banyak faktor, kalsifikasi kelenjar pineal dapat terjadi,
menghambat fungsi otak. Perawatan untuk dekalsifikasi otak harus segera
diambil.
Kelenjar
pineal memiliki beberapa fungsi penting termasuk sekresi hormon melatonin yang
menyebabkan kantuk dan pengaturan fungsi endokrin tertentu. Kelenjar ini juga
membantu tubuh untuk mengkonversi sinyal dari sistem saraf sinyal dalam sistem
endokrin.
Secara
fisiologis, bersama dengan kelenjar hipotalamus, kelenjar pineal mengontrol
dorongan seksual, lapar, haus dan jam biologis yang menentukan proses penuaan
normal tubuh. Fungsi utama adalah
bahwa kelenjar pineal mengeluarkan melatonin. Hormon ini adalah salah satu
utama yang mengontrol kantuk dan terjaga. Cahaya alami cenderung berubah
kelenjar ini pada. Ketika kelenjar pineal diaktifkan, otak Anda bergerak dari
tidur ke keadaan terjaga. Proses ini kadang-kadang disebut sebagai kebangkitan
dari “Mata Ketiga” – nama umum untuk kelenjar pineal.
2. 3
Pengaruh Melatonin Pada Manusia
Tidak
hanya memiliki peran penting dalam tubuh, tetapi Melatonin memiliki pengaruh
pada tubuh manusia. Melatonin memiliki susunan kimia yang sederhana, tetapi
memainkan peran yang penting dalam fungsi-fungsi tubuh. Peran tersebut adalah
mengawasi kerja berbagi kelenjar dan organ, dan mengatur produksi hormon.
Selain itu, juga mengendalikan kelebihan rangsangan syaraf simpatik pada
tekanan darah bawah dan memperlambat kecepatan jantung. Sehingga mengurangi
dampak pada jantung. Dapat mengurangi ketegangan jiwa, memperbaiki tidur,
mengatur jam biologis tubuh, menghilangkan pengaruh dari perbedaan jam tidur,
memperkuat kekebalan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kuman dan virus,
dan mencegah kanker dan pikun.
Dua
penelitian di Amerika telah menunjukkan bahwa cahaya terang pada malam hari
mengurangi produksi melatonin dan menyebabkan pengeluaran hormon estrogen pada
perempuan, yang akan meningkatkan timbulnya kanker payudara di antara
para perempuan pekerja malam. Penelitian pada bayi yang meninggal karena
sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) menemukan bahwa bayi-bayi yang kelenjar
pinealnya kurang berkembang, sehingga menurunkan tingkat melatonin dan
melemahkan kemampuan otaknya menangani radikal bebas (molekul-molekul dengan
electron tanpa pasangan), sehingga membuat otak mudah di serang kerusakan
radikal bebas. Penelitian lain pada anak-anak dan orang dewasa pengidap
kesedihan tanpa alasan menunjukkan bahwa tingkat melatonin pasien penyakit jiwa
lebih rendah daripada orang yang sehat.
Melatonin
ada dalam jumlah kecil dalam banyak jenis tanaman, termasuk gandum, jagung
manis, beras, jahe, tomat, pisang dan jali-jali. Asupan makanan lain seperti
rumput laut, kacang kedelai, biji labu kuning, biji semangka, kacang almond,
kacang-kacangan, ragi, susu bubuk campur ragi, kecambah gandum dan susu membantu
meningkatkan produksi melatonin tubuh. Asupan makanan yang rendah menjamin
tingkat melatonin normal. Penelitian menunjukkan bahwa tikus tua yang diberi
lebih sedikit makanan memiliki kelenjar pineal yang sehat seperti tikus
muda, dan dapat mengatur produksi melatonin. Tingkat melatonin mereka 80 persen
dari yang di temukan pada tikus muda, dibandingkan dengan 40 persen pada
tikus tua yang tidak dibatasi makanannya.
Pineal
body adalah suatu jaringan kelenjar kecil yang terletak di bagian pusat kepala,
yang tidak hanya mampu merasakan adanya cahaya dari luar layaknya sa-ma seperti
sepasang mata kita, tetapi strukturnya juga sama dengan mata pada umumnya
tetapi dia jauh lebih sederhana. Melatonin pertama kali berhasil diisolasi pada
tahun 1958 oleh seorang profesor dermatology yang bernama Aaron B. Lerner.
Senyawa ini menjadi sangat populer sebagai suplemen dan disarankan sebagai
penyembuh jet lag dan kelainan tidur lainnya.
Kelenjar
pineal memiliki warna kemerahan-abu-abu dan ukuranya sebesar sebutir
beras (5-8 mm) pada manusia, yang terletak hanya di rostro-dorsal ke colliculus
superior,di belakang dan di bawah medullaris stria, antara badan thalamic
diposisikan lateral. Ini adalah bagian dari epithalamus tersebut. Kelenjar
pineal adalah struktur garis tengah berbentuk seperti kerucut pinus, dan sering
terlihat di tengkorak polos X-ray, karena sering kalsifikasi.
Kelenjar
ini panjangnya hanya sekitar 7 milimeter dan terletak hampir di bagian tengah
otak, di antara otak kanan dan otak kiri. Kelenjar ini bertanggung jawab
menghasilkan sebuah hormon yang bernama melatonin, yang berfungsi untuk
mengatur ritme harian tubuh. Ketika retina mata terstimulasi oleh cahaya,
impuls dikirim ke saraf optik menuju bagian otak yang disebut hipotalamus. Dari
sini, saraf simpatetik berhubungan dengan kelenjar pineal dan memicu
diproduksinya melatonin. Hasilnya adalah ketika tidak ada cahaya yang mencapai
mata, misalnya pada malam hari, sinyal-sinyal ini tidak lagi menghambat
produksi melatonin dan kemudian menyuruh tubuh untuk tidur.
2. 5
Struktur Dan Komposisi
Tubuh
kelenjar pineal pada manusia terdiri atas lobular parenkim dari pinealocytes dikelilingi oleh
ruangan jaringan pengikat. Permukaan kelenjar itu ditutupi
oleh sebuah kapsul pial. Kelenjar pineal
terdiri utamanya dari pinealocytes, tetapi empat tipe sel telah
teridentifikasi. Karena Kelenjar pineal merupakan agak selular (dalam kaitan kekorteks dan zat putih) itu mungkin keliru
dari sebuah neoplasma.
Jenis
sel
|
Deskripsi
|
Pinealocytes
|
Pinealocyte
terdiri atas sel dengan 4-6
proses muncul. Mereka memproduksi dan mengeluarkan melatonin.
|
Interstitial cells
|
Interstitial
cells terletak di antara pinealosit. Mereka memiliki nukleus memanjang dan
sitoplasma yang berwarna lebih gelap dari pada pinealosit itu sendiri.
|
Neuronpineal
|
Pada
vertebrata tingkat lebih tinggi, neuron terletak dalam kelenjar pineal.
Namun, ini tidak ditemukan pada binatang mengerat (rodents).
|
peptidergicneuron-like
cells
|
Pada
sejumlah spesies, ditemukan adanya sel-sel neuronal-like peptidergic.
Sel-sel ini dapat memiliki fungsi pengaturan paracrine.
|
Perivascularphagocyte
|
Ada
banyak pembuluh dan phagosit di dalam kelenjar itu. Perivaskular terletak
dekat dengan pembuluh darah. Phagosit perivaskular adalah suatu antigen yang menghadirkan
sel - sel.
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kelenjar pineal sangat peka terhadap respon
bayangan, dan bukan hanya kelenjar pineal yang peka terhadap cahaya, akan
tetapi juga kerana adanya hubungan saraf antara kelenjar pineal dan sistem
kawalan pergerakan.
3.2 Saran
Sebagai
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, tentunya dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian guna kedepannya jauh lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
http://ilmu-pengetahuan-unik.blogspot.co.id/2013/02/kelenjar-pineal.html
https://sites.google.com/site/asalmanusia2/pineal-gland
https://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_pineal
http://kliksma.com/2014/09/fungsi-kelenjar-pineal.html
http://www.necturajuice.com/fungsi-kelenjar-pineal-dalam-tubuh-kita/
Kepala saya sering pusing dn migran dibagian tengah kepala lalu saya melakukan CT scan, dan hasilnya menunjukan tidak ada kelainan, namun disitu tertera bahawa ada nampak "kalsifikasi pineal body dan pleksus choroideus, nah itu apa ya, apakah saya perlu melakukan pengobatan lebih lanjut, mohon penjelasannya...terima kasih
BalasHapus